You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

GPS (Sebuah Nama, Seribu Cerita) Part 2

Pada waktu jam istirahat, aku dan Damar pergi ke kantin yang terletak di pojok sekolah, di sana kami bertemu Hatna dengan seekor, eh seorang gadis. Tapi perempuan itu bukan Rina, karena mereka sudah putus dua minggu yang lalu. Sepulang sekolah kami menanyai Hatna perihal yang kami lihat di kantin tadi. Ia menjelaskan bahwa gadis itu adalah pacar barunya, namanya Sherly.
“Hebat lu coi, baru dua minggu putus, eh dapat gadis lain, kelas X dan cakep lagi,” kataku memuji.
“Emang tampang playboy gitu, mudah gonta-ganti pacar,” balas Damar.
“Eh, tapi sekarang kita jadi latihan, kan. Soalnya sebentar lagi setiap sore akan ada les tambahan dan juga TPM (Tes Pendalaman Materi). Ayo Joko dan Dani sudah pesan tempat nih,” kataku.
“Sorry guys, sepertinya untuk kali ini aku gak bisa deh, soalnya aku ada meeting,” jawab Hatna.
“Meeting apaan sih kaya DPR aja,” celetuk Damar.
“Ada deh…. Ya dengan doi lah, masa sama kamu. Sorry ya aku nggak bisa, aku buru-buru nih, salam buat semua dan sampai jumpa lagi. Good luck, guys!”
“Uh, dasar playboy sedang jatuh cinta,” sahutku. “Yuk, kita latihan tanpa dia aja.”
Hari berganti hari, waktu terus berputar, setiap kali mau latihan Hatna selalu tidak bisa hadir dengan memaparkan berjuta alasan, dari yang masuk akal sampai yang nggak masuk akal. Dari meeting, pacaran, ketemuan, kayaknya sama aja ya, juga keperluan keluarga, ngantar adik, latihan silat, disuruh ortu apaanlah, pokoknya banyak. Inilah awal dari konflik internal kami.
Sepulang sekolah kami berlima berkumpul di taman dekat sekolah. Awalnya Hatna tidak mau dengan memaparkan alasannya, namun kami tetap memaksanya
“Gimana sih kamu, selalu saja nggak bisa, masih niat nggak sih di band!” Damar membentak.
“Eh,eh,eh, memangnya kamu itu siapa aku, ini urusanku, this is my way, jangan ngatur-ngatur gitu deh,” balas Hatna.
“Jadi gitu lho, maumu. Dulu kamu yang bersemangat buat band, tapi sekarang kamu malah mau meninggalkannya begitu saja demi pacarmu itu. Di mana sih otakmu itu!” Ujar Dani.
“Kalau begini ceritanya, lebih baik kita bubarin aja band ini, toh Ujian Nasional telah menanti kita,” kata Joko.
“Oh, jangan begitu, ini band yang akan kita tampilkan di acara perpisahan sekolah nanti,” jawabku
“Lalu bagaimana lagi, dia selalu nggak bisa datang,” kata Damar sambil menunjuk Hatna dengan kesal.
“Sabar, kita harus selesaikan semua ini dengan pikiran jernih,” bujukku. “Jangan kita tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, kita harus pertimbangkan matang-matang.”
Sekejap suasana menjadi hening. Angin sepoi-sepoi menyeringai di sekujur tubuh kami. Suara adzan ’asyar terdengar dari sebuah masjid di dekat taman. Aku kembali meluncurkan untaian kata dalam pikiranku.
“Kita sudah memulainya sampai di sini, apakah semua ini akan kita tinggalkan begitu saja! Ini adalah cita-cita kita, jangan kita menyerah hanya karena persoalan sekecil ini.”
Sejenak suasana tegang pun berhenti, lalu Hatna dengan wajah tertunduk, lalu ia menghela nafas panjang dan pelan-pelan mencoba untuk merangkai kata demi kata.
“Oke, aku ngaku salah dan masalah ini cukup sampai di sini saja. Mulai saat ini kita giatin lagi buat ngeband lagi.”
“Serius ngak nih, jangan-jangan kamu bohong lagi,” kata Damar.
“Lalu bagaimana dengan doimu itu,” kataku melengkapi.
“Itu nanti jadi urusanku.”
“Lah, gitu dong, bro, itu baru sahabat kami,” kata Joko.
“Gimana kalau kita sekarang latihan aja,” usul Dani.
“Ayo!”
Mulai saat itu kami berlatih ngeband lagi, tetapi juga tidak lupa untuk rajin belajar. Karena UNAS sudah menanti di ambang pintu. Akhirnya saat ujian kami sukses mengerjakannya. Saat pengumuman hasil UNAS kami semua lulus dengan nilai bagus dan membanggakan. Juga kami dapat mewujudkan impian pertama kami yaitu manggung di acara perpisahan sekolah. Benar-benar akhir yang membahagiakan, walaupun itu adalah persembahan terakhir kami berlima. Setelah itu kami harus berpisah karena tujuan pendidikan kami yang membedakannya. Walaupun demikian GPS band akan selau ada di hati kami. GPS, sebuah nama yang memendam seribu cerita.

~ ☺ ~

No comments:

 

Search

Populer

Clustrmaps

Pengunjung

Powered by Blogger.