You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

GPS (Sebuah Nama, Seribu Cerita) Part 1

Waktu menunjukkan pukul 06.30 pagi, mentari telah menyapaku dengan senyumnya yang menyilaukan mata. Aku yang telah berpakaian abu-abu putih rapi segera berpamitan kepada kedua orang tuaku. Lalu mengeluarkan sepeda jengki phonixku dan kukayuh untuk mencapai sekolah tempatku menimba ilmu. Di hari itu semua penghuni kelasku telah bersiap untuk penilaian memetik gitar dalam mata pelajaran Seni Musik. Aku dan keempat kawanku yaitu Damar, Dani, Joko, dan Hatna merupakan satu kelompok. Kami akan menampilkan lagu My Love milik grup Westlife.
“So I say a little prayer and hope my dream will take be there. Were the skies are blue to see you once again my love. Over seas from coast to coast to find a place a love the most. Were the field are green to see you once again my love…,” nyanyian kami berlima saat latihan di dalam kelas sebelum jam pelajaran dimulai.
Walaupun demikian suasana terlihat santai dan mengasyikkan saat bel istirahat berbunyi. Bahkan temanku, Dani, masih sibuk berdiam diri di bangku belakang pojok kelas membaca sebuah novel yang sangat tebal. Itu adalah novel seri ke-7 Harry Potter. Maklum, ia merupakan salah satu anak penggemar berat novel best seller dunia karya J.K. Rolling itu. Bahkan ia memiliki ketujuh buah novel tebal-tebal itu. Lain halnya dengan Hatna dan Joko yang sibuk menyalin tugas PR Matematika dari buku si jenius di kelas kami, Arifin, karena mereka berdua belum mengerjakannya. Sedangkan aku, Damar, dan teman-teman yang lain cuma nongkrong-nongkrong di kursi depan kelas kami membicarakan gosip-gosip hangat di sekolah kami.
Pada saat penilaian akhirnya kami berlima mendapat nilai bagus.
“Wah kita sukses besar nih,” ucap Hatna.
“Iya, walaupun awalnya agak grogi tapi akhirnya bisa diatasi,“ sahutku.
Berawal dari kelompok musik tersebut, aku dan keempat kawanku secara khusus menjadi sebuah grup kecil di kelas kami. Jika ada waktu luang kami selalu berkumpul bersama di rumah Hatna untuk belajar, karena saat itu Ujian Nasional telah menanti di depan mata kami. Namun tidak jarang saat-saat menegangkan seperti itu, yang biasanya digunakan anak-anak seusia kami untuk serius belajar, tapi kami gunakan untuk bermain musik, walaupun sekedar selingan dan menyalurkan bakat bermusik.
Karena terlalu sering ngeband dan atas dasar sama-sama suka musik, kami berlima akhirnya membentuk sebuah grup band. Aku berposisi sebagai pemegang microphone atau vokalisnya, Joko dan Dani berperan sebagai pemetik gitar, Hatna di bas dan terakhir Damar berada di posisi drum. Meskipun band tersebut belum memiliki nama yang cocok. Sepulang dari sekolah kami selalu mampir dulu ke Jack’s Studio, yang letaknya tidak jauh dari sekolah, untuk mengasah keterampilan bermusik kami.
“Kita sudah menempati posisi masing-masing, lalu lagu apa yang mau kita bawakan,“ kata Hatna.
“Gimana kalau lagunya D’Masiv yang ’Merindukanmu’ atau lagunya Sheila on 7 ’Yang Terlewatkan’,“ kataku.
“Oke, semuanya bisa kita coba, let’s go!“ Ucap Hatna bersemangat.
Pada hari lainnya, saat pelajaran Bahasa Inggris kami berlima dipertemukan dalam satu kelompok dan diberi kebebasan untuk memberi nama kelompok. Nama tersebut harus tidak jauh dari tema pembelajaran yaitu menyangkut sekitar Spirit.
“Bagaimana kalau kita beri nama ‘get spirit’ ala Harry Potter”, celetuk Dani.
“Huh, dasar penggila novel sihir,“ sahut Damar
“Bagus sih usulnya, tapi sepertinya agak gimana gitu,” sahutku.
“Gimana kalau ’penuh semangat’!” seru Hatna.
“Yah, itu ’generasi penuh semangat’ disingkat jadi GPS untuk nama band kita!” teriak Damar yang langsung direspon oleh Ibu Mujinem.
“Damar, jangan berteriak di dalam kelas,” kata guru Bahasa Indonesia itu kepada Damar. Ia yang beberapa detik lalu merasa sangat gembira, seperti orang yang habis memenangkan undian berhadiah, sekejap menjadi tertunduk dan merasa malu, sungguh kasihan.
“Kamu itu gimana sih, Mar, kok malah nyangkut di band, kita sedang belajar bahasa, tahu gak,” kata Joko.
“Benar katamu, Great, Powerful,with Spirit atau GPS adalah nama yang tepat,” kataku meyakinkan.
Mulai saat itu GPS, menjadi nama band kami, yang diambil dari singkatan Great, Powerful,with Spirit. GPS, nama apa itu, kedengaran rada aneh tapi baguskan.

bersambung ke part 2...

No comments:

 

Search

Populer

Clustrmaps

Pengunjung

Powered by Blogger.